Mayor Abdurahman Natakusumah: Memilih Bungkam dan Ditembak Mati Daripada Memberikan Informasi kepada Belanda

suararelawan – Mayor Abdurahman Natakusumah: Memilih Bungkam dan Ditembak Mati Daripada Memberikan Informasi kepada Belanda

Kalian tau ngga, bahwa di Sumedang ada dua buah jalan yang saling berkaitan. Ujung jalan tersebut berada pada satu titik temu. Jalan itu adalah Jalan Mayor Abdurahman dan Jalan Sebelas April. Apa hubungan kedua jalan tersebut?

Mayor Abdurahman Natakusumah adalah Komandan Batalyon II Tarumanegara. Setelah long march dari Yogyakarta ke Jawa Barat tahun 1949, Markas Besar Divisi Siliwangi berada di Kecamatan Buahdua Sumedang. Karena wilayah Buahdua berada di bawah wewenang Batalyon II Tarumanegara, maka keamanan dan keselamatan Panglima Divisi Siliwangi, Letkol Sadikin, menjadi tanggungjawab beliau.

baca juga : Wajib Tahu: Pangkostrad ke-2 Yang Menjadi Wakil Presiden RI Adalah Orang Situraja Sumedang, Kamu Pasti Tercengang!

 

Pasukan Belanda yang sudah mencium keberadaan Letkol Sadikin, segera menyusun rencana operasi dan perburuan Panglima Divisi Siliwangi. Sebagai eksekutor, ditugaskan Kompi Eric dari unit Kesatuan Baret Hijau Belanda yang terkenal ganas terhadap pejuang Indonesia, di bawah pimpinan Letnan Satu Henk Ulrici.

Pergerakan Pasukan Baret Hijau ini ternyata sudah diketahui oleh Batalyon II Tarumanagara. Maka pada hari Senin, 11 April 1949 pukul 03.00, Mayor Abdurahman segera memerintahkan pasukannya untuk mengevakuasi Letkol Sadikin ke daerah Darmaraja Sumedang. Beliau sendiri tidak ikut berangkat karena sedang terserang malaria.

Di tengah udara subuh yang dingin menusuk tulang, disertai hujan rintik-rintik, Pasukan Baret Hijau Belanda mulai mengepung Kampung Leuncang. Kemudian ketika menjelang pagi, berhamburanlah Pasukan Belanda sambil menembakkan senjata ke arah kampung. Beberapa prajurit Yon II gugur di tempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar